IO-(tidakstabil)+ 3IO- → IO3- + 2I-
I2 mudah terurai oleh cahaya dan basa jadi titrasi dilakukan dalam suasana Netral.
I2 +2OH- → IO- + I- + H2O
I2 sukar larut dalam air, namun dapat larut dalam larutan KI karena terbentuk I3-.
I2+ KI → I3- + K+
Sedangkan dalam suasana asam kuat maka amylum yang dipakai sebagai indicator akan terhidrolisis, selain itu pada keadaan ini iodide (I-) yang dihasilkan dapat diubah menjadi I2 dengan adanya O2 dari udara bebas, reaksi ini melibatkan H+ dari asam.
4I- + O2 + 4H+ → 2I2 + 2H2O
Hal penting yang harus diperhatikan adalah larutan iod merupakan larutan yang tidak stabil sehingga memungkinkan untuk menguap sehingga perlu distandarisasi berulang kali.Agar jumlah I2tetap stabil, maka I2 dalam KI harus dibiarkan minimal 1 hari.
- Membuat larutan iodat ±0,1n
2. Buat pula larutan KI 20% (20g KI dalam 100mL air)
3. Larutkan I2 dengan larutan KI 20%
4. Campuran s/d I2 larut. Tambahkan air hingga vol 500 mL.
5. Pindahkan larutan I2 tadi ke botol reagen coklat bertutup
6. Simpan di tempat sejuk dan gelap
7. Tetapkan konsentrasinya
Catatan
Larutan KI yang digunakan tidak langsung 100 mL.awal pelarutan dengan 40 mL larutan KI 20%.
- Penentuan konsentrasi iodat ±0,1 N
H3AsO3 + H2O → H3AsO4 + 2H+ + 2e-
I2 + 2e- → 2I-
H3AsO3 +I2 + H2O → H3AsO4 + 2I- + 2H+
Konsentrasi larutan I2 juga dapat ditetapkan menggunakan larutan Na2S2O3 standar (baku sekunder jadi baku primer).
Indicator yang digunakan untuk mengetahui TA titrasi biasanya adalah kanji atau amylum 0,5-1%. Karbontetraklorida atau kloroform dapat mengetahui titik akhir titrasi, akan tetapi lebih umum digunakan suatu larutan koloid (kanji). Warna yang dihasilkan biru tua hasil reaksi I2-Amylum.
I2 + Amylum → I2-Amylum
- Penentuan konsentrasi iodat ±0,1N
1. Pipet 25 mL larutan Na2S2O3 standar
2. Masukkan ke dalam Erlenmeyer 250 mL
3. Tambahkan 2 mL amylum 1%
4. Titrasi dengan I2 yang akan ditetapkan konsentrasinyas.d. TA (birujelas)
5. Lakukan titrasihingga volume peniter konstan
6. Hitung Normalitas I2.
- Penentuan kadar vitamin c (asam askorbat)
Dalam metode analisis ini, sample vitamin C dioksidasi oleh I2 sehingga tereduksi menjadi ion iodide.
A (reduktor) + I2→ A(teroksidasi) + 2I-
Langkah kerja
1. Timbang 20 tablet vitamin C dan rata-ratakan berat per-tabletnya
2. Gerus hingga halus
3. Timbang sejumlah sample vitamin C yang setaradengan 250-300 mg vit. C
4. Masukkan kedalamlabu Erlenmeyer bertutupasah
5. Tambahkan 25 mL aqua DM
6. Tambahkan 2 mL amylum 0,5 – 1%
7. Titrasi dengan larutan iodium standar s.d. TA biru jelas
8. Baca volume pemakaian
9. Lakukan duplo
10. Hitung % Vitamin C dalam contoh.
sumber: jobsheet kimia SMKN13 Bandung
Semoga bermanfaat,
#Jika ada yang kurang jelas atau semacamnya silahkan komen saja di kolom komentar di bawah...
#Jika ada yang kurang jelas atau semacamnya silahkan komen saja di kolom komentar di bawah...