Penetapan Kadar (%) Karbohidrat Metode Luff Schoorl

Penetapan Kadar (%) Karbohidrat Metode Luff Schoorl



Karbohidrat 
Karbohidrat adalah segolongan besar senyawa organik yang paling melimpah di bumi. Karbohidrat sendiri terdiri atas karbon, hidrogen, dan oksigen. Karbohidrat paling sederhana terdiri dari satu molekul gula sederhana yang disebut monosakarida, misalnya glukosa, galaktosa, dan fruktosa. Banyak karbohidrat merupakan polimer yang tersusun dari molekul gula yang terangkai menjadi rantai yang panjang serta dapat pula bercabang-cabang, disebut polisakarida, misalnya pati, kitin, dan selulosa. Selain monosakarida dan polisakarida, terdapat pula disakarida (rangkaian dua monosakarida) dan oligosakarida (rangkaian beberapa monosakarida).

Metode Luff Schoorl
Metode Luff Schoorl adalah metode yang berdasarkan proses reduksi dari larutan Luff Schoorl oleh gula-gula pereduksi (semua monosakarida, laktosa dan maltosa). Hidrolisis karbohidrat menjadi monosakarida yang dapat mereduksikan Cu2+ menjadi Cu1+.

1. Alat :
1. Neraca analitik
2. Botol timbang
3. Labu ukur 250 mL
4. Pipet seukuran 10, 25 mL
5. Erlenmeyer 250 mL
6. Labu iod 250 mL
7. Gelas kimia 100, 400 mL
8. Buret coklat
9. Klem
10. Statif
11. Botol semprot
12. Alat refluks
13. Kassa
14. Kaki tiga
15. Selang
16. Adaptor
17. Penangas air

2. Bahan :
1. Sampel bahan makanan
2. Pereaksi Luff Schoorl
3. H2SO4 4N
4. Na2S2O3 + 0,1N
5. Amylum 0,5 %
6. HCl 25%
7. NaOH 20%
8. KI

3.  Prinsip Kerja :
  a. Sebelum Inversi :
Gugus aldehid dari gula sederhana dioksidasi oleh Cu2+ berlebih pada suasana basa menjadi senyawa karboksilat. Kemudian kelebihan Cu2+ direaksikan dengan KI pada suasana asam, I2 yang terbentuk dititrasi oleh larutan Na2S2O3 standar dengan indikator amylum hingga TA (warna biru tepat menghilang). 
                                   O
       Pada TE mek C – H  = mek Cu2+total  - Cu2+sisa 
                
 b. InversiLemah :
Sejumlah tertentu sampel, diinversi dalam suasana asam dan pada suhu 70oC untuk menghidrolisis disakarida menjadi gula sederhana. Gugus aldehid dari gula sederhana tersebut dioksidasi oleh Cu2+ berlebih pada suasana basa menjadi senyawa karboksilat. Kemudian kelebihan Cu2+ direaksikan dengan KI pada suasana asam, I2 yang terbentuk dititrasi oleh larutan Na2S2O3 standar dengan indikator amylum hingga TA (warna biru tepat menghilang).
                                   O
       Pada TE mek C – H  = mek Cu2+total  - Cu2+sisa 

c. Inversi Kuat :
Sejumlah tertentu sampel, diinversi dalam suasana asam dan pada suhu 100oC untuk menghidrolisis disakarida dan polisakarida menjadi gula sederhana. Gugus aldehid dari gula sederhana tersebut dioksidasi oleh Cu2+ berlebih pada suasana basa menjadi senyawa karboksilat. Kemudian kelebihan Cu2+ direaksikan dengan KI pada suasana asam, I2 yang terbentuk dititrasi oleh larutan Na2S2O3 standar dengan indikator amylum hingga TA (warna biru tepat menghilang).
                                   O
       Pada TE mek C – H  = mek Cu2+total  - Cu2+sisa 

4. Langkah Kerja :
a. Sebelum Inversi
1. Timbang 1-2 g sampel, lalu larutkan dalam labu ukur 250 mL.
2. Pipet 25 mL larutan sampel masukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 3 butir batu didih.
3. Tambahkan 25 mL pereaksi Luff Schoorl, panaskan dengan api sedang selama 10 -15 menit dengan sistem refluks, lalu dinginkan.(pada saat mendinginkan jangan tutup erlenmeyer/ labu dengan penutup asahnya) 
4. Tambahkan 25 mL H2SO4 4N dan 1g KI.
5. Titrasi dengan Na2S2O3 standar + 0,1N dengan menggunakan 1 mL  indikator amylum. 
6. Lakukan blanko terhdap pereaksi Luff Schoorl.
7. Hitung % gula pereduksi.

b. Inversi Lemah
1. Timbang 1-2 g sampel, lalu tambahkan 50 mL air dan 10 mL HCl 25%, kemudian panaskan di atas penangas air  (70˚C) selama 1 jam.
2. Dinginkan dan netralkan dengan NaOH 20% terhadap 2-3 tetes indikator ppt.
3. Encerkan larutan hasil inversi ke dalam labu ukur 250 mL.
4. Pipet 25 mL larutan sampel masukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 3 butir batu didih.
5. Tambahkan 25 mL pereaksi Luff Schoorl, panaskan dengan api sedang selama 10-15 menit dengan sistem refluks, lalu dinginkan.
6. Tambahkan 25 mL H2SO4 4N dan 1g KI.
7. Titrasi dengan Na2S2O3 standar + 0,1N dengan menggunakan I mL indikator amylum. 
8. Lakukan blanko terhdap pereaksi Luff Schoorl.
9. Hitung % gula pereduksi total dan % gula non pereduksi. 

b. Inversi kuat
1. Timbang 1-2 g sampel, lalu tambahkan 50 mL air dan 10 mL HCl 25%, kemudian panaskan di dalam penangas air  (100˚C) selama 3 jam.
2. Dinginkan dan netralkan dengan NaOH 20% terhadap 2-3 tetes indikator ppt.
3. Encerkan larutan hasil inversi ke dalam labu ukur 250 mL.
4. Pipet 25 mL larutan sampel masukkan ke dalam erlenmeyer 250 mL, tambahkan 3 butir batu didih.
5. Tambahkan 25 mL pereaksi Luff Schoorl, panaskan selama 10 menit dengan sistem refluks, lalu dinginkan.
6. Tambahkan 25 mL H2SO4 4N dan 1g KI.
7. Titrasi dengan Na2S2O3 standar + 0,1N dengan menggunakan 1 mL indikator amylum. 
8. Lakukan blanko terhdap pereaksi Luff Schoorl.
9. Hitung % gula pereduksi total dan % pati. 

5. Reaksi :


6. Perhitungan :


7. Data Konversi mL tio Terhadap mg gula :


sumber:
-jobsheet kimia organik SMKN13 Bandung
-https://id.wikipedia.org/wiki/Karbohidrat
-http://namikazewand.blogspot.co.id/2013/06/penetapan-kadar-karbohidrat-metode-luff.html

Semoga bermanfaat,

#Jika ada yang kurang jelas atau semacamnya silahkan komen saja di kolom komentar di bawah...

Postingan terkait: