Abu
Abu adalah semua residu non-cair yang tersisa setelah sampel dibakar, dan sebagian besar terdiri dari oksida logam. Abu adalah salah satu komponen dalam analisis proksima dari material biologis, yaitu bagian yang menjadi penjumlah utama dalam persentase hasil analisis. Misalnya, abu dalam madu adalah sebesar 0,17%. Dalam hal ini, abu yang dihasilkan termasuk semua mineral yang terkandung dalam madu. Abu umumnya terdiri dari garam-garaman, material anorganik (misal garam-garaman yang mengandung ion Na+, K+, dsb). Terkadang juga mengandung mineral unik tertentu, misalnya klorofil dan hemoglobin.
Gravimetri
Gravimetri dalam ilmu kimia merupakan salah satu metode kimia analitik untuk menentukan kuantitas suatu zat atau komponen yang telah diketahui dengan cara mengukur berat komponen dalam keadaan murni setelah melalui proses pemisahan. Analisis gravimetri melibatkan proses isolasi dan pengukuran berat suatu unsur atau senyawa tertentu. Metode gravimetri memakan waktu yang cukup lama, adanya pengotor pada konstituen dapat diuji dan bila perlu faktor-faktor koreksi dapat digunakan.
1. Alat :
1. Cawan porselen
2. Kaki tiga
3. Segitiga porselen
4. Eksikator
5. Penjepit cawan
6. Neraca analitik
2. Bahan :
1. Sampel bahan makanan
2. H2SO4 pekat (penetapan kadar abu sulfat)
3. Prinsip Kerja :
Sejumlah tertentu sampel diabukan lalu dipijarkan pada suhu 500o-600oC dalam cawan yang telah diketahui beratnya. Berat residu yang tertinggal merupakan berat abu.
4. Langkah Kerja :
1. Pijarkan cawan kosong pada suhu 500o-600oC selama 30 menit dinginkan diudara 5 menit dan di eksikator 10 menit kemudian timbang, lakukan langkah tersebut dengan lama pemanasan 15 menit sampai diperoleh berat yang konstan.
2. Timbang 2-3 g sampel yang telah dihaluskan dalam cawan tersebut.
3. Arangkan dengan api kecil jika sudah menjadi arang besarkan nyala api sampai menjadi abu
4. dinginkan diudara 5 menit dan di eksikator 10 menit kemudian timbang, lakukan langkah tersebut dengan lama pemanasan 15 menit sampai diperoleh berat yang konstan.
5. Hitung kadar abu dalam sampel.
#Catatan:
Untuk sampel yang mengandung mineral tinggi digunakan penetapan kadar abu sebagai abu sulfat, dengan penambahan asam sulfat pekat pada sampel sampai terbasahi dan pengerjaan dilakukan di ruang asam. Kadar (%) abu yang didapat adalah % abu sulfat, untuk menghitung % abu, gunakan faktor konversi.
5. Perhitungan :
sumber:
-jobsheet kimia organik SMKN 13 Bamdung
-https://id.wikipedia.org/wiki/Gravimetri_(kimia)
-https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_(analisis_kimia)
Semoga bermanfaat,
-jobsheet kimia organik SMKN 13 Bamdung
-https://id.wikipedia.org/wiki/Gravimetri_(kimia)
-https://id.wikipedia.org/wiki/Abu_(analisis_kimia)
Semoga bermanfaat,
#Jika ada yang kurang jelas atau semacamnya silahkan komen saja di kolom komentar di bawah...